Puisi - Damailah Anak Syurga

Semalam,
Engkau dan gurumu senyum gembira,
Lalui hidup tanpa resah gelisah,
Tiap harimu ulang benda yang sama,
Tiap masamu penuh dengan cinta,
Membaca Kitab Mulia,
Menghafal Kalam Pencipta,
Mengamal Sunnah KekasihNya,
Makan dan tidurmu ditemani sinar cahaya,

Begitulah rutin harian mingguanmu.
Tiba masa engkau pulang ke desa,
Jumpa adik, kakak, ayah dan bonda,
Kalian kongsi banyak cerita,
Kalian gembira ramai kawan di sana,

Sempat kalian kata pada bonda,
"Tidak terbalas budimu, hanya ingin jadi tahfiz di usia muda,
pegang tangan menuju sama ke Syurga."
Anakku insan pilihan,
Bila mana kami sibuk dengan dunia,
Cari wang, pangkat dan kuasa,
Engkau setia segak berjubah putih, serban di kepala,
Tanganmu erat memegang mukjizat istimewa,
Bibirmu terucap bait-bait indah belaka.
Sungguh dikau pilihan terbaik, insan istimewa.

Semalam,
Kita tidak kenal dan tak pernah bersua,
Pagi tadi,
Kita bagai saudara dekat selalu bersama,
Tika mana kami lena dibuai mimpi,
Engkau bergelut diuji,
Menjerit pinta pertolongan,
Tapi sayang tangan kami tak sampai,
Alangkah berdosanya diri ini.

Sesungguhnya,
Hati ini sayu melihat potretmu itu,
Suci, bersih bersulam senyuman manis,
Hati ini menangis mengenangkanmu,
Pemergiaanmu ditangisi ramai manusia,
Hilanglah butir-butir permata dalam dunia,
Bumi dan langit pun seolah turut berdukacita,
Rebah si ibu, jatuh si ayah,
Kakak dan adik terkelu lidah,
Anakku yang dulu selalu bergurau,
Kini bermain di Syurga Ilahi..

Anakku,
Doa kami sentiasa iringi,
Satu perlu engkau tahu,
Pergimu amat dirindui,
Andai ada ruang di sana,
Pilihlah kami menjadi temanmu nanti,
Berehatlah, tidur dengan lena,
Damailah wahai anak Syurga.
Al-Fatihah.

Sept 2017





Share:

0 komen:

Total Pageviews

Labels

Teman Blog

Pengikut