Puisi - Penyair yang rebah

Aku bukan merak
cantiknya melingkar maya
adalah aku sekadar penyair yang rebah
pada aksara indah
membilang tasbih rinduNYA
di dada hari

datanglah Kau ke sisiku
percikan naungMU jelira membirat
hatiku menggetar menahan rindu
lurah gunung mencair salju
kukutip wangi setanggiMU
lliyin bersyair pada NUN AL QALAMI
wahyu gemersik usap jantungku
dada rindu tak pernah kontang
menghitung detik untuk beradu
di sejadah malam ku berbaring lesu
menanti kucup hakiki KAU hantarkan
palungan hatiku terus kau limpahi

TUHAN
hatiku tetap membirai
menjahit muara
biar berladung cinta itu
rindu pun takkan pecah berkecai
terus bermukim indah di sini

Share:

0 komen:

Total Pageviews

Labels

Teman Blog

Pengikut