Memori yang terhimpun
kantungnya jadi limpah
oleh juta ingat dan rasa
pedih sepi dan lara
setelah sela musim berganti
Senyum terukir dalam nafas mendesah
bagai meniti relung paya becak
denai dan bebatas yang pecah
setelah pucung terbang meninggalkan rawa
lalu luluh bersama dedaunan
dalam warna malam yang pekat
di pelabuhan kesal
Wajah itu tetap aku yang begitu
merenung warna hari yang sirna
dari setiap sangkar resah
dari pintunya yang terkatup kemas
meladeni impinya
bagai membayar nazar yang tertangguh
dari harap tersimpan
berkurun berdetik
Sudah terlalu lama
tercatat sejak sekian dulu
ruang demi batas ku langkaui
sanggar mimpi telah lama
lalu menjadi koleksi peribadi
buar halwa perjalanan
kehidupanku dalam ruang yang amat terbatas
Apa ?
Masih ada waktu
buat aku menghirup usiaku
yang telah tersisa
hanya sekelumit di hujung usia
Atau
Aku hanya sekadar menghitung hari
kalau bisa aku mengerti
tentang keringnya sebuah rawa di picis masa
AD
Mei 2014
kantungnya jadi limpah
oleh juta ingat dan rasa
pedih sepi dan lara
setelah sela musim berganti
Senyum terukir dalam nafas mendesah
bagai meniti relung paya becak
denai dan bebatas yang pecah
setelah pucung terbang meninggalkan rawa
lalu luluh bersama dedaunan
dalam warna malam yang pekat
di pelabuhan kesal
Wajah itu tetap aku yang begitu
merenung warna hari yang sirna
dari setiap sangkar resah
dari pintunya yang terkatup kemas
meladeni impinya
bagai membayar nazar yang tertangguh
dari harap tersimpan
berkurun berdetik
Sudah terlalu lama
tercatat sejak sekian dulu
ruang demi batas ku langkaui
sanggar mimpi telah lama
lalu menjadi koleksi peribadi
buar halwa perjalanan
kehidupanku dalam ruang yang amat terbatas
Apa ?
Masih ada waktu
buat aku menghirup usiaku
yang telah tersisa
hanya sekelumit di hujung usia
Atau
Aku hanya sekadar menghitung hari
kalau bisa aku mengerti
tentang keringnya sebuah rawa di picis masa
AD
Mei 2014
0 komen:
Post a Comment