Berbicaralah
hidangkan suara sepimu merencah kesumba
menjadi jingga mentari
yang tak pernah merebih pada warna
tersisa pada ufuk
pada singgahmu yang melekat
jaringan waktu hanya detiknya melarut
hambarlah kini samar malam
melihat jelatik yang singgah pada peraduan senja
adalah juntaian perjalanan
yang entah bila akhirnya
bukalah hijab matamu
melihat remang mimpi yang tak tersingkap
oleh kelam rambulan
di telapak tanganku menguntai suara
dalam diam tapi sempat kulakarkan makna
dari peradaban kosamu
tertinggal di perdu usia
terbanglah unggasku
andai benua tujuhmu sudah menggamit
mencium sayap kembangmu melebar maya
dan meniti bayu di celah gemawan
aku tetap di sini
menanti luruhnya warna emas
dari dulang langit
yang Kau pasungkan pada dadaku
merekah pada rinduNYA
yang membiru
Ilham: Dyza Ainun
hidangkan suara sepimu merencah kesumba
menjadi jingga mentari
yang tak pernah merebih pada warna
tersisa pada ufuk
pada singgahmu yang melekat
jaringan waktu hanya detiknya melarut
hambarlah kini samar malam
melihat jelatik yang singgah pada peraduan senja
adalah juntaian perjalanan
yang entah bila akhirnya
bukalah hijab matamu
melihat remang mimpi yang tak tersingkap
oleh kelam rambulan
di telapak tanganku menguntai suara
dalam diam tapi sempat kulakarkan makna
dari peradaban kosamu
tertinggal di perdu usia
terbanglah unggasku
andai benua tujuhmu sudah menggamit
mencium sayap kembangmu melebar maya
dan meniti bayu di celah gemawan
aku tetap di sini
menanti luruhnya warna emas
dari dulang langit
yang Kau pasungkan pada dadaku
merekah pada rinduNYA
yang membiru
Ilham: Dyza Ainun