Ingin sekali aku menulis puisi tentangmu. Aku tak dapat menceritakan sepenuhnya. Buntu. Kepalaku penuh dengan bayangan semalam membuat akalku berputar-putar bagaikan jantung yang merengkuh dan ada batu di atas dadaku. Kadang membayangkan saat ada rasa yang mendalam di hatiku seperti aku terawang di dalam terowong yang penuh denga sinar putih yang sekonyong menjadi gelap.
Aku melihat arca yang terang ketika aku duduk termenung di pinggir kolam yang tenang airnya. Sesekali lemparkan kerikil ke tengah kolam. Ingin sekali aku tuju ke visual di kolam. Bersama merenungkan siapa diri aku yang sebenarnya.
Senyum selalu membundarkan segala masalahku. Hanya keindahan yang selalu terpancar dari wajah. Senyum dan gelak tawa yang selalu membuat mata dan telinga selalu dan selalu ingin merasakan keindahan dari setiap yang kau lakukan dan kau katakan. Senyum tak hanya manis bagiku, senyum akan selalu indah di dalam hatiku. Senyum memaksaku untuk selalu tersenyum.
Suara mengalun indah melewati lorong telinga, menghipnotis agar tak melewatkan satu kata pun yang keluar dari bibir. Getaran suara meragut lalu meruntuhkan dinding-dinding hati. Suara mampu membuat hati ini meloncat-loncat kemudian merobohkan dinding hati dan ingin melompat. Suara indah membuat hati ini gila, tak tahu lagi apa itu yang waras. Hati ini sudah tak waras, yang aku tahu hanyalah keindahan.
Pernah suatu masa suara membisik di telingaku. Lalu ku katakan pekik sahaja dekat dengan telinga biar aku tuli terus. Ketika kau merenung ke mata, lantas tusuk sahaja dengan bucak agar buta mataku. Biar telinga ku tuli, mata ku buta jika itu adalah erti bahagia ?. Mengapa sahaja tidak engkau lakukan.
Aku tak perlu melihat senyum, tak perlu mendengar suara, keindahan akan selalu muncul dalam pikiranku bersama dengan hadirnya dirimu dalam imajinasiku. Aku sudah gila, tak ada lagi yang bisa menggangguku saat sedang memikirkanmu. Bayangan dirimu seakan mengganggu kerja otakku. Aku adalkah orang gila yang selalu senyum sendiri di manapun dan di situasi apapun bahkan disaat aku tak harus tersenyum.
Aku orang gila yang akan selalu bahagia selama kau masih berseliweran di relung hatiku. Tapi aku takut jika suatu saat nanti aku akan menjadi orang gila yang selalu menangis saat kau hadir di ingatanku.
Aku melihat arca yang terang ketika aku duduk termenung di pinggir kolam yang tenang airnya. Sesekali lemparkan kerikil ke tengah kolam. Ingin sekali aku tuju ke visual di kolam. Bersama merenungkan siapa diri aku yang sebenarnya.
Senyum selalu membundarkan segala masalahku. Hanya keindahan yang selalu terpancar dari wajah. Senyum dan gelak tawa yang selalu membuat mata dan telinga selalu dan selalu ingin merasakan keindahan dari setiap yang kau lakukan dan kau katakan. Senyum tak hanya manis bagiku, senyum akan selalu indah di dalam hatiku. Senyum memaksaku untuk selalu tersenyum.
Suara mengalun indah melewati lorong telinga, menghipnotis agar tak melewatkan satu kata pun yang keluar dari bibir. Getaran suara meragut lalu meruntuhkan dinding-dinding hati. Suara mampu membuat hati ini meloncat-loncat kemudian merobohkan dinding hati dan ingin melompat. Suara indah membuat hati ini gila, tak tahu lagi apa itu yang waras. Hati ini sudah tak waras, yang aku tahu hanyalah keindahan.
Pernah suatu masa suara membisik di telingaku. Lalu ku katakan pekik sahaja dekat dengan telinga biar aku tuli terus. Ketika kau merenung ke mata, lantas tusuk sahaja dengan bucak agar buta mataku. Biar telinga ku tuli, mata ku buta jika itu adalah erti bahagia ?. Mengapa sahaja tidak engkau lakukan.
Aku tak perlu melihat senyum, tak perlu mendengar suara, keindahan akan selalu muncul dalam pikiranku bersama dengan hadirnya dirimu dalam imajinasiku. Aku sudah gila, tak ada lagi yang bisa menggangguku saat sedang memikirkanmu. Bayangan dirimu seakan mengganggu kerja otakku. Aku adalkah orang gila yang selalu senyum sendiri di manapun dan di situasi apapun bahkan disaat aku tak harus tersenyum.
Aku orang gila yang akan selalu bahagia selama kau masih berseliweran di relung hatiku. Tapi aku takut jika suatu saat nanti aku akan menjadi orang gila yang selalu menangis saat kau hadir di ingatanku.
0 komen:
Post a Comment